Ayo Jalan Terus ! - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra geram dengan sikap sejumlah calon anggota legislatif yang berlatar belakang Front Pembela Islam (FPI). Salah satu caleg yang disinggung yaitu Novel Bamukmin.
Dengan tegas, Yusril meminta mereka lebih baik keluar dan meninggalkan PBB. Imbauan keras ini dinilainya lebih baik daripada terus menciptakan gaduh.
“Saya yakin tak banyak berpengaruh. Daripada terus menerus menimbulkan problem dan bikin gaduh, caleg PBB yang berlatar belakang FPI lebih baik keluar saja dari PBB,” kata Yusril, dalam pesan singkatnya, Rabu, 30 Januari 2019.
Novel sendiri merupakan caleg dari PBB untuk DPRD DKI dari tempat pemilihan Jakarta VIII. Saat disinggung pernyataan Novel yang mengharamkan gambar ia dicoblos, Yusril mengaku jika sesungguhnya Novel sudah usang diimbau semoga keluar dari PBB.
Namun, Novel terus mengelak. Bahkan, kata dia, justru yang bersangkutan makin kencang bersuara dipublik.
Yusril menekankan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang disuarakan Sekretaris Jenderal Afriansyah Fery Noer sudah meminta Novel mundur dari caleg dan keanggotaan partai. Namun, itu juga direspons Novel dengan selalu mengoceh di media massa.
“Sekjen PBB sudah usang meminta beliau mundur dari PBB tapi belum juga dan ngoceh terus di media. Silakan beliau keluar meninggalkan PBB,” terang Yusril.
Sebelumnya, politikus sekaligus caleg PBB, Novel Bamukmin mengomentari dinamika internal partainya. Sebagai caleg PBB, ia menekankan mengharamkan dirinya untuk dicoblos di hari pemungutan bunyi Pemilu Legislatif 2019.
Novel yang maju sebagai caleg DPRD DKI tak ingin dicoblos alasannya yaitu tak rela suaranya diberikan ke PBB.
“Benar (meminta tak dipilih) dan saya memang mengharamkan nama saya untuk dicoblos,” kata Novel ketika dikonfirmasi VIVA, Rabu 30 Januari 2019.
Ia menyatakan tak rela bila ada satu bunyi pun yang memilihnya. Sebab, ia tak mau bunyi tersebut diberikan pada partai yang ternyata berada di barisan kelompok pendukung penista agama.
Tak hanya itu, bagi dia, PBB ketika ini mendukung koalisi yang mengkriminalisasi ulama.
“Karena saya tidak rela satu bunyi pun dari pencalegan saya diberikan kepada pendukung penista agama dan kriminalisasi ulama dan penggerak Islam,” kata Novel.
Bukan cuma Novel yang minta tidak dicoblos. Iwan Ahmad, seorang kader PBB Kota Padang, Sumatera Barat, juga minta hal serupa. Iwan terdaftar sebagai calon anggota legislatif untuk tempat pemilihan 3, Kota Padang, Sumatera Barat.
Sikap menentukan mundur ini alasannya yaitu kecewa terhadap kebijakan partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra karena mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
“Saya kecewa, alasannya yaitu (kebijakan) ini keluar dari itjima ulama,” kata Iwan di Padang, Rabu, 30 Januari 2019.
Iwan mengatakan, kebijakan partai tersebut menimbulkan intrik internal di PBB. Meski tak mengetahui jumlah keseluruhan, namun ia menekankan banyak kader yang kecewa alasannya yaitu PBB mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.
Selain itu, ia juga tak dapat berbohong alasannya yaitu rakyat di dapilnya berbeda pilihan dengan PBB.
“Saya tidak dapat mendustai perasaan dan konstituen. Saya gres dapat mengundurkan diri dari PBB. Sebagai caleg harus melewati proses partai dulu,” terang Iwan.
Pasca undur diri dari caleg PBB, Iwan akan fokus memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di dapil 3 yang mencakup Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan dan Bungus Teluk Kabung. [viva]
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
0 Comments:
Posting Komentar